Kerja Keras Kunci Kesuksesan
Sukses adalah fungsi dari kerja keras. Semakin keras Anda bekerja, semakin besar kontribusi yang akan Anda berikan.
Anda belum bekerja secara efektif jika Anda tidak merasa letih di
akhir hari kerja. Ketika Anda merasakan kelelahan, itulah saatnya untuk
berhenti, namun itu bukan berarti jika anda merasa lelah, ada sesuatu
yang salah. Jebakannya adalah jika kita menganggapnya enteng dan
menghindari hal-hal yang sulit menguras energi. Setiap kesuksesan dalam
hidup entah itu menyelesaikan maraton, memenangkan persaingan, atau
bahkan menulis buku membutuhkan kerja keras. Artinya, memusatkan energi
untuk menyelesaikan setiap langkah lanjutan dari perencanaan maupun
untuk menghadapi hal-hal di luar rencana.
Pemimpin tim yang selalu belajar dari semua itu dan membangun gaya hidup bekerja keras.
Mereka memilki komitmen dan gairah atas apa yang mereka lakukan dan
mempersiapkan diri untuk mencurahkan sejumlah usaha dari jam ke jam,
hari ke hari untuk mencapai hasil yang diharapkan. Mereka tahu bahwa
semakin keras mereka dan tim bekerja, semakin besar kemungkinan untuk
sukses dalam persaingan.
Dalam bekerja keras, mereka menolak pengalih perhatian apa pun untuk
memfokuskan energi pada hasil yang diharapkan hari itu, entah itu bicara
pada 50 pelanggan, bertemu 50 karyawan,atau melakukan 50 kontak
telepon. Pada beberapa kesempatan hal ini berarti bekerja lebih lama,
mulai lebih awal, selesai lebih lama, dan bekerja selama jam makan
siang. Namun, tentu saja tidak di setiap kesempatan, karena hal ini akan
berbahaya
Bekerja Keras Tidak Sinonim dengan Bekerja Lama
Hal itu tidak pula sinonim apa yang disebut workaholic, di
mana seseorang tidak pernah berhenti bekerja. Melakukan biz berarti
memfokuskan usaha pada saat Anda sedang bekerja. Hal ini akan mudah
memotivasi karyawan untuk bekerja keras. Mereka memiliki alasan yang
kuat untuk melakukan hal itu dan tugas atasan dan menjamin bahwa alasan
ini secara efektif dikomunikasikan, dipahami, dan dilakukan dengan
derajat gairah dan komitmen yang tinggi.
Lebih jauh lagi, karyawan perlu menikmati apa yang mereka kerjakan.
Anggota tim cenderung bekerja keras ketika mereka mengerjakannya dengan
senang dan dapat melihat hasil nyata dari usaha mereka. Bekerja keras
tidak melulu berkaitan dengan energi fisik. Semua tentang adrenalin dan
energi emosional. Keduanya adalah unsur penting untuk menjaga semangat
kerja seseorang dan tim. Mereka akan bekerja keras secara tulus dari
hati, bukan pikiran. Logika selalu melangkah masuk dan mengatakan,
“Jangan bekerja sedemikian keras,” dan pada saat itu ketika berhak untuk
menjalankan logika ini. Meski pun demikian, yang terus-menerus memberi
tenaga pada karyawan adalah adrenalin dan dorongan emosional yang
menekankan bahwa tujuan ini begitu penting bagi kita, sehingga kita
harus mendedikasikan seluruh energi yang ada untuk meraihnya.
Ketika tiba saatnya untuk meningkatkan melalui biz berarti
latihan-latihan dan latihan itulah yang disebut kerja keras tapi memang
ini lah yang dilakukan para bintang. Penyanyi opera Pavarotti pernah
mengatakan, “Saya latihan 100 kali untuk menjadi seperti in, sementara
orang lain hanya berlatih 10 kali.” Pegolf Tiger Woods
berkomentar,”Semaikin keras saya berlatih, semakin beruntung saya.”
Semakin Anda bekerja keras dalam latihan dan meningkatkan apa yang Anda
kerjakan, semakin sukses Anda nantinya. Bekerja keras menuntut
pengorbanan. Artinya, bekerja terus tanpa memerhatikan hal yang lebih
mudah dan menyenangkan sambil mengkonsentrasikan energi untuk meraih
hasil yang diharapkan. Rasa senang akan datang dengan sendirinya ketika
Anda selesai bekerja.
sumber : http://jpmi.or.id/2012/09/19/kerja-keras-kunci-kesuksesan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar