Minggu, 31 Maret 2013

Tips Kerjasama Suami Istri untuk Sukses Bisnis Rumahan

Tips Kerjasama Suami Istri untuk Sukses Bisnis Rumahan

Bisnis rumahan dimana pasangan suami istri menjadi pelakonnya memiliki suatu tantangan tersendiri. Diperlukan banyak kesabaran, pengertian dan kerjasama yang baik dari kedua belah pihak, karena hal ini tidak hanya mempengaruhi kondisi bisnis, tapi juga mempengaruhi psikologi anggota rumah itu sendiri. Berikut adalah beberapa tips kerjasama untuk pasangan suami istri yang sedang mengembangkan bisnis rumahan:
1. Perlakukan segala gangguan secara sama
Jika pasangan anda ingin pergi berlibur di saat-saat sibuk, maka cobalah untuk berpikir lagi. Bisnis rumahan juga memerlukan keseriusan yang sungguh-sungguh jika ingin sukses. Tapi anda tidak boleh longgar terhadap peraturan ini, jika ini keinginan anda. Jika anda menolak ajakan liburan oleh anak anda, maka anda pun harus menerapkan peraturan ini kepada diri anda. Jangan sampai salah satu belah pihak merasa tercurangi karena peraturan yang tidak ditetapkan secara konsisten.
2. Hilangkan ego anda
Untuk pekerjaan apapun, anda perlu sedikit mengurangi rasa egois anda. Jika anda ingin sukses, maka anda harus berani menerima kritik dan saran dari pasangan anda. Sama seperti jika anda mendapatkan penilaian dari rekan kerja dan bos anda di kantor. Jika anda merasa gengsi menerima nasehat dari istri atau suami anda, maka sama saja anda memberikan hambatan kepada kesuksesan anda sendiri. Karena salah satu kunci kesuksesan adalah ma uterus memperbaiki diri.  Terimalah kenyataan jika pasangan anda lebih memiliki talenta dari pada anda. Berikanlah pujian dan motivasi kepada masing-masing pasangan anda.
3. Definisikan tugas masing-masing
Pembagian tugas yang baik antara pasangan bisa meningkatkan efisiensi dan produktifitas bisnis anda. Sebagai contoh, bagilah tugas siapa yang memegang bagian keuangan, siapa yang memantau produksi atau siapa yang berhadapan dengan pelanggan. Dengan deskripsi kerja yang jelas konflikpun bisa dikurangi.
4. Bagi dan ciptakan solusi dalam masalah
Jika terdapat masalah, maka pecahlah masalah ini menjadi bagian-bagian kecil, kemudian bagilah tugas siapa yang akan memecahkan masalah tersebut sesuai dengan keahlian masing-masing. Tapi perlu di tekankan bahwa anda harus mempercai pasangan anda dalam memecahkan masalah ini. Karena kurangnya rasa kepercayaan akan menimbulkan konflik internal yang akan mempengaruhi ketenangan keluarga.
5. Pisahkan meja kerja
Karena masing-masing memiliki tugas yang berbeda, maka meja kerja pun sebisa mungkin dipisah, sehingga pekerjaan yang satu tidak bercampur dengan yang lain. Pengorganisasian data dan dokumen yang tidak rapi baik di rumah maupun dikantor akan menyebabkan kekacauan.
6. Disiplin
Walaupun anda bekerja di rumah, anda harus tetap disiplin dalam mengerjakan tugas-tugas anda seperti layaknya di kantor. Bukan berarti karena anda dirumah, maka anda bisa seenaknya bersantai. Anda bisa berbisnis tapi bersantai, tapi apakah hasilnya akan maksimal? Anda sendiri yang bisa menjawab.
7. Saling menghargai          
Jika pasangan anda mencapai suatu prestasi yang bagus, jangan segan untuk memberikan pujian. Pujian sangat penting untuk meningkatkan semangat kerja baik terhadap karyawan maupun dalam hubungan keluarga. Skali-skali berikanlah hadiah kepada pasangan anda, atas berhasilnya suatu pekerjaan yang ia lakukan.
8. Membagi tugas rumahan
Jika pasangan anda memiliki tugas rumahan seperti menjaga anak dan membersihkan rumah, maka berusahalah untuk mengurangi beban kerja bisnis pasangan anda. Intinya adalah adanya pengertian untuk saling membantu satu sama lain. Jangan sampai pasangan merasa diperbudak dengan pekerjaan bisnis dan pekerjaan rumah yang saling memanggil.
Membuat bisnis rumahan dengan pasangan memang sangatlah tidak mudah. Beberapa pengusaha yang sukses pun ada yang berpendapat bahwa jika ingin sukses maka jangan jadikan keluarga sebagai rekan bisnis, karena jika bisnis tersebut gagal, maka akan mempengaruhi hubungan keluarga. Tapi disisi lain, banyak juga para pembisnis besar yang bahan bakar terbesarnya adalah dukungan keluarga. Hal ini menunjukkan tidak ada salahnya menjadikan pasangan sebagai rekan kerja dalam usaha anda.
sumber:  http://pengusahamuslim.com/tips-kerja-sama-1793

3 Cara Memperbaiki Kesalahan Online Marketing

3 Cara Memperbaiki Kesalahan Online Marketing

Banyak orang yang membuat blog untuk mempromosikan barang mereka, tapi banyak juga yang menganggap bahwa hal ini sia-sia. Banyak yang berpendapat bahwa tidak banyak orang yang memberikan komentar apalagi membeli. Sebelum menyalahkan siapa-siapa, alangkah baiknya jika kita menganalisa terlebih dahulu permasalahan yang ada. Apakah anda memberikan informasi tentang proses pembayan pada tempat yang tepat? Atau kah anda meletakkan informasi tentang proses pembayaran pada bagian akhir dari suatu halaman, sehingga pembaca menutup blog anda, karena isi yang terlalu panjang?
Berikut adalah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam online marketing dan cara memperbaikinya:
1. Berharap blog pada rating yang tinggi tanpa melakukan apa-apa
Blog bisa pada rating yang tinggi bukan secara otomatis.  Untuk bisa tetap bertahan pada rating yang tinggi anda harus tetap memberi pupuk berupa isi, menulis profil anda dan mengenali siapa pembaca blog anda.
Solusinya adalah:
- Pertama anda harus menuliskan tentang siapa anda, apa yang membuat blog anda spesial, apa yang anda tawarkan? Nilai sebuah bisnis tidak hanya terletak pada apa yang anda jual, tapi tentang apa yang bisnis anda bisa perbuat untuk orang lain.  Kedua,
- Kedua, anda harus tahu siapa target pembeli anda.  Anda harus mengetahui apa yang mereka butuhkan dan yang mereka mau. Apakah blog anda mampu menciptakan sesuatu yang menarik, relevan dan isi yang berguna untuk mereka? Ataukan blog anda hanya tentang list produk anda dan harga-harganya ?
- Ketiga, cobalah anda lihat bagaimana anda menampilkan isi-isi dari blog anda? apakah rapid an nyaman untuk mata? Lihatlah warna dan layoutnya. Jika anda sendiri tidak merasa nyaman, bagaimana dengan orang lain yang akan membaca?
2. Tidak ada perencanaan dalam marketing di jejaring sosial
Twitter, facebook, instagram, pinterest dan linkedln bisa mengambil waktu yang sangat banyak dari kita dengan sedikit sekali hasilnya. Karena dari itu marketing di jejaring sosial harus pintar dan tepat strategi.
Solusinya adalah:
- Tentukan tujuan anda, apakah anda mau menciptakan sebuah brand, menciptakan trafik ke website anda, ataukan untuk menjual barang?
- Perhatikanlah kesuksesan bisnis lain yang setipe dengan anda dan lihatlah jejaring sosial apa yang mereka gunakan.
- Jangan add teman sesuka hati, tanpa melihat interest mereka, karena hal ini akan menjadi sia-sia.
3. Banyak yang mengunjungi tapi tidak ada yang membeli
Kuncinya adalah untuk menciptakan percakapan ke orang-orang yang telah mengunjungi blog atau jejaring sosial anda. Berikan promosi-promosi dan diskon gratis untuk mereka. Sebisa mungkin beri kemudahan mereka untuk melakukan transaksi.
Referensi: http://www.entrepreneur.com/article/225471
sumber : http://pengusahamuslim.com/-3-cara-memperbaiki-1794 

Sukses Dunia Akherat ala Abdurakhman Bin Auf

Biografi Sahabat Baginda Rasulullah SAW: Abdurrahman Bin Auf 08 Agu Abdurrahman bin Auf termasuk kelompok delapan yang mula-mula masuk Islam, termasuk kelompok sepuluh yang diberi kabar gembira oleh Rasulullah masuk surga, termasuk enam orang sahabat yang bermusyawarah (sebagai formatur) dalam pemilihan khalifah sesudah Umar bin Khattab, dan seorang mufti yang dipercayai Rasulullah saw untuk berfatwa di Madinah selagi beliau masih hidup di tengah-tengah masyarakat kaum muslimin. Namanya pada masa jahiliah adalah Abdul Amar keturunan Bani Zuhrah, lahir tahun 580 M dan setelah masuk Islam Rasulullah saw memanggilnya Abdurrahman bin Auf. Abdurrahman bin Auf masuk Islam sebelum Rasulullah saw masuk ke rumah Al-Arqam, yaitu dua hari sesudah Abu Bakar ash Shidiq masuk Islam. Sama halnya dengan kelompok kaum muslimin yang pertama-tama masuk Islam, Abdurrahman bin Auf tidak luput dari penyiksaan dan tekanan dari kaum kafir Quraisy, tetapi dia sabar dan tetap sabar. Pendiriannya teguh dan senantiasa teguh. Dia menghindari dari kekejaman kaum Quraisy, tetapi selalu setia dan patuh membenarkan risalah Nabi Muhammad saw. Kemudian dia turut pindah (hijrah) ke Habasyah bersama-sama kawan-kawan seiman untuk menyelamatkan diri dan agama dari tekanan kaum Quraisy yang senantiasa menerornya. Tatkala Rasulullah saw. dan para sahabat beliau diijinkan Allah hijrah ke Madinah, Abdurrahman menjadi pelopor bagi orang-orang yang hijrah untuk Allah dan Rasul-Nya. Dalam perantauan, Rasulullah mempersaudarakan orang-orang muhajirin dan orang-orang Anshar. Maka Abdurrahman bin Auf dipersaudarakan dengan Sa’ad bin Rabi’ al Anshari . Pada suatu hari Sa’ad berkata kepada saudaranya, Abdurrahman, “Wahai saudaraku Abdurrahman! Aku termasuk orang kaya di antara penduduk Madinah. Hartaku banyak. Saya mempunyai dua bidang kebun yang luas, dan dua orang pembantu. Pilihlah olehmu salah satu di antara kedua kebun itu, kuberikan kepadamu mana yang kamu sukai. Begitu pula salah seorang di antara kedua pembantuku, akan kuserahkan mana yang kamu senangi, kemudian aku nikahkan engkau dengan dia.” Jawab Abdurrahman bin Auf, “Semoga Allah melimpahkan berkah-Nya kepada Saudara, kepada keluarga Saudara, dan kepada harta Saudara. Saya hanya akan minta tolong kepada Saudara menunjukkan di mana letaknya pasar Madinah ini.” Sa’ad menunjukkan pasar tempat berjual beli kepada Abdurrahman. Maka, mulailah Abdurrahman berniaga di sana, berjual beli, melaba dan merugi. Belum berapa lama dia berdagang, terkumpullah uangnya sekadar cukup untuk mahar menikah. Dia datang kepada Rasulullah memakai harum-haruman. Beliau menyambut kedatangan Abdurrahman seraya berkata, “Wah, alangkah wanginya kamu, hai Abdurrahman.” Kata Abdurrahman, “Saya hendak menikah ya Rasulullah.” Tanya Rasulullah, “Apa mahar yang kamu berikan kepada istrimu?” Jawab Abdurrahman, “Emas seberat biji kurma.” Kata Rasulullah, “Adakan kenduri, walau hanya dengan menyembelih seekor kambing. Semoga Allah memberkati pernikahanmu dan hartamu.” Kata Abdurrahman, “Sejak itu dunia datang menghadap kepadaku (hidupku makmur dan bahagia). Hingga seandainya aku angkat sebuah batu, maka dibawahnya kudapati emas dan perak.” Dalam Perang Badar, Abdurrahman turut berjihad fi sabilillah, dan dia berhasil menewaskan musuh-musuh Allah, antara lain Umair bin Utsman bin Ka’ab bin Auf At Taimy. Dalam Perang Uhud, dia tetap teguh bertahan di samping Rasulullah, ketika tentara muslimin banyak yang meninggalkan medan laga. Ketika selesai perang dan kaum muslimin keluar sebagai pemenang, Abdurrahman mendapatkan hadiah sembilan luka parah menganga di tubuhnya dan dua puluh luka kecil. Walau luka kecil, namun di antaranya ada yang sedalam anak jari. Sekalipun begitu, perjuangan dan pengorbanan Abdurrahman di medan tempur jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan perjuangan dan pengorbanannya dengan harta benda. Pada suatu hari Rasulullah saw. berpidato membangkitkan semangat jihad dan pengorbanan kaum muslimin. Beliau berdiri ditengah-tengah para sahabat. Beliau berkata, “Bersedekahlah tuan-tuan! Saya hendak mengirim satu pasukan ke medan perang.” Mendengar ucapan Rasulullah saw. tersebut, Abdurrahman bergegas pulang ke rumahnya dan cepat pula kembali ke hadapan Rasululalh di tengah-tengah kaum muslimin. Katanya, “Ya Rasulullah! saya mempunyai uang empat ribu. Dua ribu saya pinjamkan kepada Allah dan dua ribu saya tinggalkan untuk keluarga saya.” Lalu uang yang dibawa dari rumah itu diserahkan kepada Rasulullah dua ribu. Sabda Rasulullah, “Semoga Allah melimpahkan berkah-Nya kepadamu terhadap harta yang kamu berikan dan semoga Allah memberkati pula harta yang kamu tinggalkan untuk keluargamu.” Ketika Rasulullah bersiap untuk menghadapi Perang Tabuk, beliau membutuhkan jumlah dana dan tentara yang tidak sedikit, karena jumlah tentara musuh, yaitu tentara Rum cukup banyak. Di samping itu, Madinah tengah mengalami musim panas. Perjalanan ke Tabuk sangat jauh dan sulit. Dana yang tersedia hanya sedikit. Begitu pula hewan kendaraan tidak mencukupi. Banyak di antara kaum muslimin yang kecewa dan sedih karena ditolak Rasulullah saw. menjadi tentara yang akan turut berperang, sebab kendaraan untuk mereka tidak mencukupi. Mereka yang ditolak itu kembali pulang dengan air mata bercucuran kesedihan, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk disumbangkannya. Mereka yang tidak terima itu terkenal dengan nama “Al Bakkaain” (orang yang menangis) dan pasukan yang berangkat terkenal dengan sebutan “Jaisyul ‘Usrah” (pasukan susah). Karena itu, Rasulullah saw memerintah kaum muslimin mengorbankan harta benda mereka untuk jihad fi sabilillah. Dengan patuh dan setia kaum muslimin memperkenankan seruan Nabi yang mulia. Abdurrahman turut memelopori dengan menyerahkan dua ratus uqiyah emas. Maka kata Umar bin Khattab berbisik kepada Rasulullah saw., “Agaknya Abdurrahman berdosa, tidak meninggalkan uang sedikit juga untuk istrinya.” Rasulullah saw. bertanya kepada Abdurrahman, “Adakah engkau tinggalkan uang belanja untuk istrimu?” Abdurrahman menjawab, “Ada! mereka saya tinggali lebih banyak daripada yang saya sumbangkan.” Tanya Rasulullah saw., “Berapa?” Jawab Abdurrahman, “Sebanyak rezeki, kebaikan, dan upah yang dijanjikan Allah.” Pasukan tentara muslimin berangkat ke Tabuk. Allah memuliakan Abdurrahman dengan kemuliaan yang belum pernah diperolah kaum muslimin seorang jua pun, yaitu ketika waktu shalat sudah masuk, Rasulullah terlambat hadir. Maka, Abdurrahman menjadi imam salat berjamaah bagi kaum muslimin ketika itu. Setelah hampir selesai rakaat pertama, Rasulullah tiba, lalu beliau salat di belakang Abdurrahman dan mengikutinya sebagai makmum. Apakah lagi yang lebih mulia dan utama daripada menjadi imam bagi pemimpin umat dan pemimpin para nabi, yaitu Muhammad Rasulullah saw. Setelah Rasululalh saw. wafat, Abdurrahman bin Auf bertugas menjaga kesejahteraan dan keselamatan “ummahatul mukminin” (istri-istri Rasulullah). Dia bertanggung jawab memenuhi segala kebutuhan mereka dan mengadakan pengawalan bagi ibu-ibu yang mulia itu bila bepergian. Apabila para ibu tersebut pergi haji, Abdurrahman turut pula bersama-sama mereka. Dia yang menaikkan dan menurunkan para ibu itu ke atas “haudaj” (sekedup) khusus mereka. Itulah salah satu bidang khusus yang ditangani Abdurrahman. Dia pantas bangga dan bahagia dengan tugas dan kepercayaan yang dilimpahkan para ibu orang-orang mukmin kepadanya. Salah satu bukti yang dibaktikan Abdurrahman kepada ibu-ibu yang mulia, ia pernah membeli sebidang tanah seharga empat ribu dinar. Lalu tanah itu dibagi-bagikannya seluruhnya kepada fakir miskin Bani Zuhrah dan kepada para ibu-ibu orang mukmin, istri Rasulullah. Ketika jatah ibu Aisyah. disampaikan orang kepadanya, ibu yang mulia itu bertanya, “Siapa yang menghadiahkan tanah itu buat saya?” Orang itu menjawab, “Abdurrahman bin Auf.” Aisyah berkata, Rasulullah saw. pernah bersabda, “Tidak ada orang yang kasihan kepada kalian sepeninggalku, kecuali orang-orang yang sabar.” Begitulah doa Rasulullah saw. bagi Abdurrahman. Semoga Allah senantiasa melimpahkan berkah-Nya sepanjang hidupnya, sehingga Abdurrahman menjadi orang terkaya di antara para sahabat. Perniagaannya selalu meningkat dan berkembang. Kafilah dagangnya terus-menerus hilir mudik dari dan ke Madinah mengangkut gandum, tepung, minyak, pakaian, barang-barang pecah-belah, wangi-wangian dan segala kebutuhan penduduk. Pada suatu hari iring-iringan kafilah dagang Abdurrahman terdiri dari tujuh ratus unta bermuatan penuh tiba di Madinah. Ya! tujuh ratus ekor unta bermuatan penuh, tidak salah. Semuanya membawa pangan, sandang, dan barang-barang lain kebutuhan penduduk. Ketika mereka masuk kota, bumi seolah-olah bergetar. Terdengar suara gemuruh dan hiruk pikuk. Sehingga Aisyah bertanya, “Suara apa hiruk pikuk itu?” Dijawab orang, “Kafilah Abdurrahman dengan iring-iringan tujuh ratus ekor unta bermuatan penuh membawa pangan, sandang serta lainnya. Asiyah berkata, “Semoga Allah melimpahkan berkat-Nya bagi Abdurrahman dengan baktinya di dunia, serta pahala yang besar di akhirat. Saya mendengar Rasululalh saw. bersabda, “Abdurrahman bin Auf masuk surga dengan merangkak (karena surga sudah dekat sekali kepadanya).” Sebelum menghentikan iring-iringan unta, seorang pembawa berita mengatakan kepada Abdurrahman bin Auf berita gembira yang disampiakan Aisyah, bahwa Abdurrahman bin Auf masuk surga. Serentak mendengar berita itu, bagaikan terbang ia menemuai ibu Aisyah. Katanya, “Wahai Ibu, apakah Ibu mendengar sendiri ucapan itu diucapkan Rasulullah?” Jawab Aisyah, “Ya, saya mendengar sendiri.” Abdurrahman melonjak kegirangan. Katanya, “Seandainya aku sanggup, aku akan memasukinya sambil berjalan. Sudilah ibu menyaksikan, kafilah ini dengan seluruh kendaraan dan muatannya, kuserahkan untuk jihad fisabilillah. Sejak berita yang membahagiakan itu, Abdurrahman pasti masuk surga, maka semangatnya semakin memuncak mengorbankan kekayaannya di jalan Allah. Hartanya dinafkahkannya dengan kedua belah tangan, baik secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan, sehingga mencapai 40.000 dirham perak. Kemudian menyusul pula 40.000 dinar emas. Sesudah itu dia bersedekah lagi 200 uqiyah emas. Lalu diserahkannya pula 500 ekor kuda kepada para pejuang. Sesudah itu 1500 ekor unta untuk pejuang-pejuang lainnya dan tatkala dia hampir meninggal dunia, dimerdekakannya sejumlah besar budak-budak yang dimilikinya. Kemudian diwasiatkannya supaya memberikan 400 dinar emas kepada masing-masing bekas pejuang Perang Badar. Mereka berjumlah seratus orang, dan semua mengambil bagiannya masing-masing. Dia berwasiat pula supaya memberikan hartanya yang paling mulia untuk para ibu-ibu orang mukmin, sehingga ibu Aisyah sering mendoakannya, “Semoga Allah memberikannya minum dengan minuman dari telaga salsabil.” Di samping itu, dia meningggalkan warisan pula untuk ahli warisnya sejumlah harta yang hampir tidak terhitung banyaknya. Dia meninggalkan kira-kira 1000 ekor unta, 100 ekor kuda, 3000 ekor kambing, dia beristri empat orang. Masing-masing mendapatkan pembagian khusus 80.000, di samping itu masih ada peninggalannya berupa emas dan perak, yang kalau dia bagi-bagikan kepada ahli warinsnya dengan mengampak, maka potongan-potongannya cukup menjadikan seorang ahli warisnya manjadi kaya raya. Begitulah karunia Allah SWT kepada Abdurrahman berkat doa Rasulullah kepadanya semoga Allah memberkatinya dan hartanya. Walaupun begitu kaya rayanya, harta kekayaan itu seluruhnya tidak mempengaruhi jiwanya yang penuh iman dan takwa. Apabila ia berada di tengah-tengah budaknya, orang tidak dapat membedakan di antara mereka, mana yang majikan dan mana yang budak. Pada suatu hari dihidangkan orang kepadanya makanan, padahal dia puasa. Dia menengok makanan itu seraya berkata, “Mushab bin Umair tewas di medan juang. Dia lebih baik daripada saya, waktu dikafani, jika kepalanya ditutup, maka terbuka kainnya. Kemudian Allah membentangkan dunia ini bagi kita seluas-luasnya. Sesungguhnya saya sangat takut kalau-kalau pahala untuk kita disegerakan Allah memberikannya kepada kita (di dunia ini).” Sesudah berkata begitu, dia mengangis tersedu-sesudu, sehingga nafsu makannya jadi hilang. Berkatalah Abdurrahman bin Auf dengan ribuan karunia dan kebahagiaan yang diberikan Allah kepadanya. Rasulullah saw, yang ucapannya selalu terbukti benar telah memberinya kabar gembira dengan surga yang penuh dengan kenikmatan. Telah turut menghantarkan jenazahnya ke tempatnya terakhir di dunia, antara lain sahabat yang mulia Sa’ad bin Abi Waqqash. Pada shalat jenazahnya turut pula, antara lain, Dzun Nurain, Utsman bin Affan. Kata sambutan saat pemakaman, Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib. Dalam sambutannya antara lain Ali berkata, “Anda telah mendapatkan kasih sayang, dan Anda berhasil menundukkan kepalsuan dunia. Semoga Allah senantiasa merahmati Anda. Amin!” sumber : http://myjourneyintheworld.wordpress.com/2011/08/08/biografi-sahabat-baginda-rasulullah-saw-abdurrahman-bin-auf/

Sabtu, 30 Maret 2013

40 Cara Meningkatkan Produktifitas

Masih bingung tentang meningkatkan produktifitas saat bekerja? Pertama-tama anda harus menganalisana apa faktor utama penyebab ketidakproduktifitasan anda. Jika anda masih tidak bisa menemukan alasannya, cobalah 40 tips berikut ini:
1. Istirahat sejenak
Otak yang sudah lelah tidak akan menghasilkan hasil kerja yang baik walaupun anda berusaha untuk memaksa. Jika anda sudah letih maka istirahatlah sejenak. Sebagai umat islam kita sangat beruntung karena kita memiliki solat 5 waktu, yang menjadi penyeimbang hidup kita. Jadikan solat ini sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan Allah sehingga pikiran menjadi segar kembali.
2. Pasang timer untuk setiap yang anda kerjakan. Tujuannya adalah agar anda bisa mengukur seberapa cepat atau lambat anda bekerja. Jika perlu bandingkan waktu anda dengan orang lain untuk mendapatkan gambaran  seberapa bagus anda dalam memaksimalkan waktu.
3. Hilangkan semua gangguan
Matikan gadget, internet, notifikasi email dan jangan membuka lebih dari 1 browser dalam 1 waktu.
4. Cintai pekerjaan anda
Sangat sulit untuk fokus pada pekerjaan yang tidak anda sukai. Ketidakfokusan ini akan menyebabkan anda sulit untuk produktif, karena hati dan pikiran anda tidak mau mengerjakan pekerjaan tersebut.
5. Selesaikan pekerjaan tersusah
Selesaikan pekerjaan yang paling sulit dan paling anda takutkan di pagi hari, saat pikiran anda masih jernih.
6. Mulai saat ini juga
Memulai adalah pekerjaan yang paling sulit. Terkadang setelah anda berhasil memulai, anda menjadi terlarut dalam pekerjaan tersebut.
7. Gunakan waktu emas anda
Setiap orang mempunyai jam biologi tersendiri, ada yang sangat bagus bekerja di pagi hari, ada yang sangat produktif bekerja di malam hari. Kenalilah jam biologi anda dan manfaatkan sebaik-baiknya untuk bekerja.
8. Bawa buku catatan kecil dan nota setiap saat
Buku catatan ini berguna untuk mencatat ide-ide, saran dari orang lain dan hal-hal kecil lainnya yang terkadang terlintas dipikiran kita saat kita bekerja. Jika anda tidak mencatat maka pikiran anda akan terus mengingatkan anda tentang pekerjaan-pekerjaan ini, sehingga anda akan menjadi susah untuk konsentrasi.
9. Buat blog perkembangan diri
Blog ini berguna untuk mencatat perkembangan diri anda. Sehingga anda bisa memantau apakah dalam kurun waktu tertentu terdapat perkembangan secara keilmuan dan kepribadian pada diri anda. Jika tidak anda perkembangan, maka anda harus berusaha untuk meningkatkan kualitas diri anda.
10. Rencanakan menu makan anda setiap ujung minggu
Hal ini bertujuan agar anda bisa menghemat waktu dan energi otak, sehingga anda tidak perlu memikirkan apa yang harus anda makan atau berbelanja setiap kali anda memasak.
11. Tulis daftar pekerjaan setiap hari
Tulislah pekerjaan yang anda ingin kerjaan besok, sebelum anda tidur. Dengan cara ini anda bisa membuat prioritas pekerjaan yang harus terlebih dahulu dilakukan.
12. Analisa lagi produktifitas anda setiap saat
Setiap kali anda selesai melakukan pekerjaan anda, maka tanyakanlah ke diri anda apakah anda sudah memaksimalkan waktu sebaik mungkin? Hal ini bertujuan untuk mengingatkan anda kembali tentang pentingnya menggunakan waktu seefisien mungkin.
13. Tidur cukup
Tidur yang cukup bisa memulihkan konsentrasi anda. Perlu diingat bahwa tidur berlebihan justru bisa menurunkan konsentrasi anda.
14. Olahraga
Penelitian menunjukkan bahwa olahraga ringan di kantor bisa meningkatkan produktifitas dan jalan-jalan singkat setelah makan siang juga bisa meningkatkan produktifitas.
15. Rapikan meja anda
Sempatkan untuk rapikan meja anda. Ruang kerja yang rapi akan berpengaruh terhadap psikologi anda. 
16. Outsourcingkan pekerjaan sebanyak mungkin
Jika anda sudah tidak bisa mengendalikan pekerjaan anda yang sangat banyak, jangan takut untuk mendelegasikan pekerjaan anda ke orang lain, terutama pekerjaan-pekerjaan kecil yang bisa di selesaikan orang lain.
17. Matikan Tv
Hasil statistic di Amerika menunjukkan bahwa kebanyakan orang menonton tv minimal 4 jam dalam 1 harinya. Jadi jika anda hidup 65 tahun, anda telah menghabiskan 9 tahun hanya untuk menonton tv. Jadi Matikan tv anda sekarang juga jika ingin lebih produktif.
18. Dengarkan buku audio setiap kali anda diperjalanan
Perjalanan anda menuju kantor atau bisnis anda setiap hari bisa anda gunakan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dengan cara mendengar buku audio.
19. Bayar tagihan anda secara otomatis
Anda bisa menggunakan pembayaran tagihan seperti telpon, listrik dan tagihan lainnya secara otomatis. Sehingga anda tidak perlu antri untuk membayar tagihan ini dan anda bisa menghemat waktu anda.
20. Baca buku-buku produktifitas
Salah satu buku yang terlaris tentang produktifitas adalah yang dikarang oleh Read David yang berjudul “Getting Things Done”.
21. Mandilah lebih cepat
Kebanyakan orang Indonesia mandi 2 kali dalam sehari. Jika anda menghabiskan waktu 30 menit setiap kali mandi, maka anda telah menghabiskan waktu 1 jam dalam sehari untuk mandi. Kebersihan mandi bukan tergantung berapa lamanya tapi seberapa berkualitas kita membersihkan diri.
22. Ceritakan ke orang lain tentang impian anda
Dengan menceritakan ini anda jadi memotivasi diri anda untuk mewujudkannya, tapi jangan menceritakan pada orang yang pesimis, karena akan menurunkan semangat anda.
23. Belajar untuk berkata tidak
Anda akan sulit untuk menyelesaikan tugas anda jika anda tidak bisa berkata tidak pada orang lain. Karena anda akan disibukkan dengan pekerjaan-pekerjaan orang lain.
24. Melakukan diet informasi
Ternyata bukan pola makan saja yang harus mengikuti diet, tapi membaca beritapun harus melakukan diet. Mengkonsumsi informasi secara berlebihan akan menghabiskan waktu anda.
25. Tandai acara-acara penting di kalender
Tandai acara-acara penting di kalender anda sehingga anda mengetahui kapan harus menyelesaikan tugas-tugas penting.
26. Buat target
Buatlah target tentang apa yang ingin dicapai setiap harinya
27. Buat shortcut di keyboard anda
Hapalkan shortcut-shortcut yang sering anda gunakan pada keyboard computer anda, hal ini sedikit banyak bisa menghemat waktu anda.
28. Bangun lebih pagi dari orang lain
Jika anda bekerja lebih awal, maka akan lebih banyak pekerjaan yang bisa diselesaikan dan andapun bisa bekerja jauh dari stress.
29. Jangan melakukan multitasking
Pada artikel sebelumnya saya telah menjelaskan manfaat mono tasking dibandingkan multi taskig
30. Beri hadiah ke diri anda
Jika anda berhasil menyelesaikan satu tugas besar, maka berilah hadiah pada diri anda.
31. Belanja online
Berbelanja online jauh lebih hemat waktu dibandingkan offline.
32. Gabungkan pekerjaan yang sama dalam 1 waktu
Gabungkan pekerjaan yang sama seperti membalas email dan membalas telpon dalam satu waktu.
33. Percepat koneksi internet anda
Koneksi internet yang lambat sangat mempengaruhi kinerja anda, jika memungkinkan maka gunakan koneksi internet yang cepat.
34. Belajar mengetik cepat
Mengetik secara lambat mempengaruhi kinerja anda dan menghabiskan waktu anda.
35. Hindari membuang waktu
Hal-hal yang bisa membuang waktu adalah chatting menggunakan instan messenger, main games, menggunakan jejaring sosial berlebihan, menonton tv dan window shoping secara online.
36. Bekerja dari rumah
Bekerja dari rumah atau menjauhi dari keramaian terkadang menjadi senjata ampuh untuk menghindari banyaknya gangguan.
37. Prioritas
Tentukan prioritas pekerjaan dari yang paling penting sampai yang tidak penting. Jika memungkinkan hilangkan pekerjaan-pekerjaan yang tidak penting.
38. Baca bagian yang penting pada buku
Jika anda membaca buku non-fiksi, maka bacalah bagian-bagian terpenting dari buku tersebut.
39. Masak dalam jumlah banyak
Masak lah dalam satu waktu dan dalam jumlah yang banyak. Simpanlah dalam lemari pendingin dalam bentuk kecil-kecil, sehingga anda tidak perlu berulang-ulang masak.
40. Belajar membaca cepat
Membaca cepat sangatlah berguna, karena anda bisa mendapat manfaat yang sama dibandingkan membaca dalam kecepatan biasa dan anda bisa menghemat waktu lebih banyak.
Sumber: lifehacker.org dan www.pengusahamuslim.com

Jumat, 29 Maret 2013

Contoh Kaya Raya dan Masuk Syurga -Abdurrakhman Bin Auf - Inspirasi Sukses

Biografi Abdurrahman bin Auf


Abdurrahman bin Auf
Dia adalah salah seorang dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga, salah seorang dari enam ahli syura, dan sahabat yang ikut dalam perang Badar.
Dia berbangsa Quraisy dari keturunan Az-Zuhri.
Dia termasuk salah satu dari delapan orang yang sangat cepat masuk Islam.
Pada masa jahiliyah ia bernama Abdu Amr, dan ada yang mengatakan Abdul Ka’bah, lalu (setelah masuk Islam) Nabi Shallallahu'alaihi wassallam memberinya nama Abdurrahman.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Ketika duduk bersama Umar, dia berkata, ‘Apakah kamu pernah mendengar Rasulullah  Shallallahu'alaihi wassallam  memberikan perintah kepada orang yang lupa dalam shalatnya, apa yang harus diperbuat?’ Aku menjawab, ‘Demi Allah, aku tidak tahu. Ataukah engkau pernah mendengarnya sendiri tentang masalah itu dari Rasulullah, wahai Amirul Mukminin ?’ Umar menjawab, ‘Tidak’. Pada saat kami berdua sedang asyik dalam diskusi, tiba-tiba Abdurrahman bin Auf muncul, lantas berkata, ‘Sedang apa kalian?’ Umar lalu menceritakan apa yang sedang dia diskusikan bersama Ibnu Abbas. Abdurrahman menjawab, ‘Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda (tentang hal itu)’. Umar lalu berkata kepadanya, ‘Kalau begitu engkau menjadi penengah kami, lalu apa yang kamu dengar?’ Abdurrahman berkata, ‘Apabila salah seorang di antara kalian lupa dalam shalatnya, sampai-sampai tidak tahu jumlah rakaatnya, lebih atau kurang, maka apabila dia ragu sudah satu atau dua rakaat, jadikanlah satu rakaat. Apabila ragu bahwa sudah dua atau tiga rakaat, maka jadikanlah dua rakaat. Apabila ragu sudah tiga atau empat rakaat, maka jadikanlah tiga rakaat, sehingga ada pertimbangan untuk menambah, lalu lakukan sujud sahwi dua kali, dan itu dilakukan pada saat takhiyat akhir, sebelum salam, kemudian bacalah salam’.”
Walaupun semua sahabat Rasulullah adil, tetapi ada sahabat yang lebih adil daripada yang lain, dan menurut satu riwayat, Umar RA pernah merasa puas dengan informasi yang disampaikan oleh Abdurrahman.
Dalam kisah tentang meminta izin, bahwa Umar berkata kepada Abu Musa Al Asy’ari, “Datangkan orang yang menjadi saksi bagimu.” Ali bin Abu Thalib pernah berkata, “Apabila ada seorang laki-laki (sahabat) menceritakan kepadaku dari Rasulullah maka aku akan menyuruhnya bersumpah.” Tetapi jika Abu Bakar yang bercerita, maka Ali langsung membenarkannya dan Ali tidak pernah meminta Abu Bakar untuk bersumpah.” Wallahu a’lam.
Al Mada‘ini berkata, “Abdurrahman dilahirkan sepuluh tahun setelah tahun Gajah.”
Diriwayatkan dari Ibnu Ishaq, ia berkata, “Kedua gigi seri Abdurrahman rontok, pecah, dan cacat. Musibah itu dialaminya saat perang Uhud, hingga membuat giginya rompal dan terluka sebanyak dua puluh luka. Sebagian luka itu mengenai bagian kakinya sehingga membuatnya pincang.”
Utsman berkata, “Tidak ada seorang pun yang mampu menandingi kebiasaan orang tua ini dalam kedua hijrahnya.”
Di antara keistimewaan Abdurrahman adalah kesaksian Rasulullah bahwa dirinya akan masuk surga.
Dia pahlawan perang Badar dan termasuk kelompok sahabat yang disebutkan dalam ayat, لَقَدْ رَضِيَ اللهُ عَنِ الْمُؤْمِنِيْنَ إِذْ يُبَايِعُوْنَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ “Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon.” (Qs. Al Fath [48]: 18) Apalagi Nabi  Shallallahu'alaihi wassallam  pernah shalat di belakangnya.
Diriwayatkan dari Amr bin Abdul Wahhab At-Tsaqafi, ia berkata, “Pada waktu kami sedang bersama Al Maghirah bin Syu’bah, dia ditanya, ‘Apakah ada orang lain yang pernah menjadi imam Nabi selain Abu Bakar?’ Dia menjawab, ‘Ya’. Lalu dia menyebutkan bahwa Nabi sedang berwudhu, mengusap sepatunya dan serbannya, kemudian beliau shalat di belakang Abdurrahman bin Auf, dan aku juga shalat bersamanya satu rakaat, sedangkan satu rakaat lagi yang ketinggalan aku qadha.”
Diriwayatkan dari Qatadah, ia berkata, “Ayat, ‘(Orang-orang munafik) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin’. (Qs. At-Taubah [9]: 79) diturunkan ketika Abdurrahman bin Auf menyedekahkan separuh hartanya sebanyak empat ribu dinar.”
Orang-orang munafik kemudian berkata, “Sesungguhnya Abdurrahman sangat riya`.”
Diriwayatkan dari Syaqiq, ia berkata, “Ketika Abdurrahman menghadap Ummu Salamah, ia berkata, ‘Wahai Ummul Mukminin, aku sebenarnya takut masuk dalam kelompok orang-orang yang rusak. Aku juga orang Quraisy yang memiliki banyak harta, dan aku telah menjual tanah seharga 40.000 dinar’. Ummu Salamah berkata, ‘Hai Anakku, berinfaklah, karena aku mendengar Rasulullah  Shallallahu'alaihi wassallam  bersabda, “Sesungguhnya ada dari sahabat-sahabatku yang tidak melihatku lagi setelah aku berpisah dengannya”.’ Lalu aku menemui Umar dan menceritakan kepadanya tentang masalah itu. Beliau kemudian mendatangi Ummu Salamah dan berkata, ‘Demi Allah, apakah aku termasuk golongan mereka?’ Ummu Salamah menjawab, ‘Tidak, dan setelah dirimu, aku tidak akan membebaskan orang lain lagi ’.”
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata, “Suatu ketika muncul permasalahan antara Khalid dengan Abdurrahman bin Auf, hingga membuat Rasulullah  Shallallahu'alaihi wassallam  bersabda, ‘Panggil sahabat-sahabatku itu untuk menghadapku! Sesungguhnya jika ada salah seorang di antara kalian menginfakkan emas sebanyak gunung Uhud, maka pahalanya tidak bisa menyamai infak salah seorang dari mereka walaupun hanya satu mud atau separuhnya’.”
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata, “Sesungguhnya Rasulullah  Shallallahu'alaihi wassallam  bersabda, ‘Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada istri-istriku’.”
Abdurrahman kemudian memberikan wasiat kepada mereka berupa sepetak tanah seharga empat ratus ribu.
Di antara amal Abdurrahman yang paling mulia adalah melepaskan jabatannya ketika bermusyawarah dan menyerahkannya kepada orang yang ditunjuk oleh Ahlul Hilli wal Aqdi.45 Beliau benar-benar rela melepasnya demi menyatukan umat di bawah kepemimpinan Utsman. Seandainya dia mencintai jabatan itu, tentu dia akan mengambilnya sendiri atau memberikannya kepada keponakannya dan mendekatkan jamaah kepadanya, yaitu Sa’ad bin Abu Waqqash.
Ibrahim bin Abdurrahman berkata: Abdurrahman bin Auf pernah jatuh pingsan karena sakit, hingga orang-orang mengira dia telah wafat. Orang-orang pun mendatanginya dan mengelu-elukannya. Tiba-tiba dia sadar dan bertakbir, sehingga Ahlul Bait pun ikut bertakbir. Dia kemudian berkata kepada mereka, “Apakah aku tadi pingsan?” Mereka menjawab, “Ya.” Abdurrahman berkata, “Kalian benar. Pada saat aku pingsan tadi, ada dua orang mendatangiku. Orang itu kelihatan kekar dan bengis. Mereka berkata, ‘Pergilah bersama kami untuk menghakimimu di depan Al Aziz Al Amin’. Kedua orang itu lalu pergi bersamaku dan kami bertemu dengan seorang pria di tengah perjalanan, lalu pria itu berkata, ’Kemanakah kalian akan membawa pria ini?’ Mereka menjawab, ‘Berhakim kepada Al Aziz Al Amin’. Pria itu berkata, ‘Kembalilah, karena sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang ditakdirkan akan mendapat kebahagiaan dan ampunan sejak mereka masih dalam perut ibu mereka. Dia juga akan diberikan kesenangan hingga jangka waktu yang ditetapkan oleh Allah’.” Setelah itu Abdurrahman masih tetap bisa bertahan hidup selama satu bulan.
Ibrahim bin Sa’id berkata: Diriwayatkan dari ayahnya, dari kakeknya, dia mendengar Ali berkata pada hari wafatnya Abdurrahman bin Auf, “Pergilah wahai putra Auf, sungguh kamu telah menemukan kebaikan dan meninggalkan keburukan.”
Diriwayatkan dari Anas, ia berkata, “Aku melihat setelah meninggalnya Abdurrahman bin Auf, setiap istrinya memperoleh harta sebanyak seratus ribu dirham.”
Ketika dia hijrah ke Madinah, dia sangat fakir. Rasulullah  Shallallahu'alaihi wassallam  kemudian mempersaudarakannya dengan Sa’ad bin Rabi’, salah seorang tokoh masyarakat, lalu Sa’ad menawarkan untuk membagi harta kekayaannya dengan Abdurrahman dan akan menceraikan istri terbaiknya untuknya. Abdurrahman bin Auf pun berkata, “Semoga Allah memberikan berkah pada harta dan keluargamu, tunjukkan saja pasar kepadaku!” Setelah itu dia pergi ke pasar untuk berdagang dan akhirnya mendapatkan keuntungan. Beberapa saat setelah itu dia memiliki banyak harta. Ia lalu menikah dengan seorang wanita yang ia hiasi dengan emas. Nabi  Shallallahu'alaihi wassallam  berkata kepadanya, “Adakan walimah, walaupun hanya dengan menyembelih seekor kambing?” Setelah itu ia berhasil dalam berdagang dan sukses.
Dia meninggal pada tahun 32 Hijriyah dan dimakamkan di Baqi’.
Abu Umar bin Abdul Barr berkata, “Dia sangat pandai berdagang. Setelah meninggal dunia, ia mewariskan seribu unta, tiga ribu kambing, dan seratus kuda. Dia juga memiliki perkebunan di Jurf46 yang diairi dengan air hujan.”
Menurut aku, Abdurrahman bin Auf adalah sosok orang kaya yang pandai bersyukur, sedangkan Uwais adalah sosok orang miskin yang pandai sabar, dan Abu Dzar serta Abu Ubaidah adalah sosok orang yang Zuhud dan mampu menahan diri.
------------

ref. ringkasan siyar alam an-nubala
sumber : http://biografi-islami.blogspot.com/2012/02/biografi-abdurrahman-bin-auf.html