Ingin Sukses Berbisnis Seperti Starbucks?
Sejak
pertama kalinya dibuka di Seattle, Pike Place Market tahun 1971,
Starbucks sudah berhasil melebarkan sayapnya dengan dukungan 17.000
tempat di 55 Negara. Jika anda berpikir Starbucks dan perusahaannya kini
hanya bersantai menikmati keuntungan, maka anda salah.
Perusahaan pengolah kopi tersebut justru terus menerus melakukan
inovasi, restrukturisasi dan memperluas jaringannya. Para calon
wirausaha maupun pebisnis bisa belajar banyak dari Starbucks dalam
membangun model bisnisnya.
Artikel yang dikutip dari FoxBusinees, Rabu (19/9/2012) menyampaikan
hal menarik tentang Starbucks. Yuk, mengintip satu persatu apa saja yang
bisa anda semua pelajari dari Starbucks.
- Starbuck Experience
Sebenarnya, anda bisa membeli secangkir kopi di manapun anda berada
tetapi Starbucks justru mengembangkan tempat eksotis dan bukan warung
kopi biasa. Penuh dengan lifestyle tentunya, Starbucks memberikan
minuman khas buatan sendiri, musik menarik, makanan fresh
hingga
merchandise dan suasana nyaman.
CEO Penasehat Keuangan United
Capital, Joe Duran mengatakan Starbucks bukan berbisnis kopi namun
justru menciptakan tempat nyaman untuk beristirahat di tengah kesibukan
orang-orang.
Banyak orang yang tidak mempedulikan produk yang anda jual atau
tawarkan tetapi justru kesenangan dan kepuasan yang hadir bersama produk
anda. Starbucks membuat pengalaman khusus. Pergi ke Starbucks adalah
sebuah ritual atau hobi yang harus anda lakukan, seperti itulah
kiranya.
Pelajaran berharga Starbucks disini adalah bagaimana
menciptakan seseorang yang pergi ke warung kopi tak hanya sekedar
menikmati kopi, tetapi bagaimana menciptakan lingkungan yang
menyenangkan. Bahkan mungkin yang datang ke Starbucks saat ini
kebanyakan tidak yang membutuhkan kopi tetapi hanya mencari tempat
spesial.
- Sabar dengan pengunjung
Menurut tradisi di beberapa negara ataupun tempat, jika ada
pengunjung di sebuah toko yang berkeliaran selama beberapa jam sementara
hanya membeli satu jenis barang atau tidak membeli sama sekali
merupakan sebuah praktek bisnis yang buruk. Hal ini akan membuat padat
toko anda dan tidak menghasilkan laba yang banyak.
Menurut pemikiran tradisional, yang memungkinkan pelanggan untuk
berkeliaran di toko Anda selama beberapa jam sementara hanya membuat
satu pembelian kecil akan menjadi praktek bisnis yang buruk. Hal ini
seharusnya akan memadati toko Anda dan menghasilkan laba atas investasi
yang rendah.
CEO Starbucks, Howard Schultz kepada majalah Time
mengungkapkan, seorang konsumen merupakan aset dan memberikan nilai
nyata bagi perusahaan. Oleh sebab itu bagaimana caranya setiap konsumen
harus dijadikan pelanggan setia.
”Jangan pedulikan konsumen tersebut
apakah memiliki banyak uang atau tidak. Bagaimanapun dia, sambutlah,”
tuturnya.
- Tahu waktu kapan bertahan kapan ekspansi
Starbucks dikenal dengan perusahaan yang cukup unik dan berani.
Ketika tahun 2000-an kemarin, komoditas kopi sempat terkena efek negatif
dari resesi perusahaan harus menutup 600 tokonya di seluruh dunia. Hal
ini menjadi pelajaran dan pengalaman bagaimana anda tidak boleh merasa
berpuas diri dan bangga terhadap usaha yang anda jalani.
Pendiri dan CEO Gold Star Mortgage Financial, Daniel Milstein
mengatakan Starbucks dan perusahaan lain yang selamat dan berkembang
setelah melalui penurunan adalah dengan memodifikasi kebijakan
dan
sistem melalui regulasi dan pengembangan usaha lain.
Menutup toko
yang tak capai target itu menghemat keuangan Starbucks dan itu merupakan
taktis bisnis yang cerdas. Sekarang Starbucks siap untuk berekspansi
dengan membuka 6 toko di Disney Theme Parks
- Bisnis dengan etika
Pada tahun 2015, Starbucks nantinya hanya akan menggunakan kopi yang
tumbuh alami dan diperdagangkan secara etis dan bertanggung jawab.
Menggunakan cangkir yang mampu didaur ulang dan berkontribusi untuk
melayani pelanggan 24 jam.
Sang CEO, Howard Schultz telah berbicara dan
mendukung penuh hal tersebut. Berbisnis dengan etika dan fair akan
memberikan nilai tambah bagi para pelanggannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar